jangan takut router ini brick ketika terjadi kegagalan dalam memflashing firmwarenya karena si Tp-Link WR840 ini salah satu router yang paling gampang menggonta ganti firmwarenya, jadi apabila brick kita bisa mengatasinya dengan mengembalikan ke firmware pabrik
LANGKAH-LANGKAH
- setelah bahannya di download silahkan Ekstrak
Ekstra file yang sudah di download
Didalamnya terdapat beberapa Tools yang akan kita gunakan untuk flashing Tp-Link WR840n V6.20 ke OpenWrt dan terdapat juga 2 buah folder berisikan firmware OpenWrt dan firmware originalnya. PERINGATAN : FIRMWARE TERSEBUT HANYA UNTUK TP-LINK WR840N V6.20 . APABILA SELAIN V6.20 MAKA AKAN KELUAR ASAP ALIAS BRICK
isi file yang di Ekstrak
- Atur IP Komputer / Laptop ke Static dengan ip 192.168.0.66. subnet mask 255.255.255.0
setting ip ke static
- Jalankan file tftpd.32 dengan klik kanan lalu Run as Administrator
- klik Browse lalu arahkan ke folder TL-WR840N(EU)_V6.20_OpenWrt
setelah itu arahkan Server Interface ke ip 192.168.0.66
engarahkan target ke ip 192.168.0.66
- berikutnya adalah proses yang paling krusial yaitu proses flasing. silahkan tancapkan kabel LAN yang terkoneksi port LAN dari Tp-Link WR840n ke PC
- Tahan tombol reset dan tancapkan socket dc powernya . Tahan tombol reset sampai LED warna merah menyala
tekan tombol reset dan masukan kabel powernya seteleah led menyala merah lepaskan tombol resetnya
- Jika berhasil maka akan ada file masuk ke tftpd32 dan akan langsung melakukan proses flasingnya dengan cepat
- Tunggu sampai LED mati kemudian dia akan menyala Merah lagi dan berkedip cepat
LED mati setelah di kemudian hidup lagi Proses sudah selesai, kini router kita sudah menjadi OpenWrt , ada beberapa hal yang perlu kalian tahu ketika router ini sudah menjadi OpenWrt
- IP Address berubah menjadi 192.168.1.1
- LED indikator hanya menyala merah. apabila kita mencabut semua kabel Ethernet maka semua LED akan mati
- Performa lebih Stabit
- dapat dikembalikan ke firmware bawaan pabrik
ini Adalah gambar Raspberrypi 2
ini adalah wemos
Membuat NAS OpenWrt Samba 4 – Salah satu keunggulan dari STB adalah memiliki port USB dan jika kita install openwrt kedalam STB maka port USB tersebut bisa kita jadikan sebagai storage yang bisa kita manfaatkan sebagai NAS dengan menambahkan hardisk sebagai penyimpanannya, memanfaatkan samba4
Alat dan Bahan
- STB Openwrt
- firmware yang saya gunakan ( download disini )
- Hardisk ( saya pernah mencoba sampai 2TB ) disarankan berformat NTFS untuk partisinya
- Kabel LAN
apabila kalian belum mengetahui cara bagaimana mengganti firmware openwrt pada STB silahkan pergi kesini
pertama format hardisk mejadi NTFS , dan terserah kalian mau membaginya menjadi berapa partisi tetapi disini saya hanya menggunnakan satu partisi saja dan menamai hardisknya menjadi server
setelah itu nyalakan stb dan sambungkan dengan kabel LAN ke komputer dan masukkan hardisk ke salah satu USB nya. buka browser dan ketikkan 192.168.1.1 username : root password : root
didalam firmware ini sudah saya modif dengan menginstalasi samba dan beberapa package yang kita butuhka di openwrt untuk membua NAS. lankah pertama kita cek dulu apakah hardisk kita sudah terbaca didalam STB. buka System > Disk Man . jika di disk terlihat storage dengan kapasitas hardisk kita maka sudah terbaca
langkah berikutnya adalah melakukan mounting agar hardisk tetap terbaca secara otomatis meskipun STB mengalami Reboot langkahnya dengan memastikan parisi hardisk kita berada di dev/sda berapa . caranya tinggal di Disk Man di bagian Mount Point kita lihat kapasitas partisi hardisk kita berada di dev/sda1
berikutnya kita akan memonting dan mengaktifkan konfigurasi sambanya dengan memasukkan skrip dibawah ini di configurasi firewallnya.
buka NAS pilih Tiny File Manager pergi ke folder etc > config > firewall . Lakukan edit dan copykan skrip dibawah ini ke paling bawah firewall dan klik save
config rule
option src ‘lan’
option proto ‘udp’
option dest_port ‘137-138’
option target ‘ACCEPT’
config rule
option src ‘lan’
option proto ‘tcp’
option dest_port ‘139’
option target ‘ACCEPT’
config rule
option src ‘lan’
option proto ‘tcp’
option dest_port ‘445’
option target ‘ACCEPT’
berikutnya kita akan membuat folder tempat kita menyimpan file , folder ini saya namai sesuai partisi hardisk yang sudah saya buat yaitu server. pergi ke Tiny File Manager pilih foder www dan tambahkan folder dengan nama server
setelah folder dibuat langkah berikutnya adalah memasukkan skrip auto mount kedalam contrab agar ketika STB reboot hardisk kita termonting secara otomatis
caranya pegi ke Tiny File Manager masuk ke folder etc > rc.local lalu klik edit . kemudian masukkan skripnya sebelum tombol exit dan klik save
sleep 1
ntfs-3g /dev/sda1 /www/server -o rw,lazytime,noatime,big_writes
smbd -D
nmbd -D
pastikan skrip tadi sudah benar-benar terpasang di contrab dengan pergi ke System > Startup skrol kebagian bawah maka akan ada Local start up dengan skrip yang sudah kita edit tadi
kemudian reboot STB dengan pergi ke Sytem > Reboot
tunggu sampai STB Restart setalah restart maka hardisk kita sudah termounting di STB . Sytem > Mount Points dan dipaling bawah hardisk kita sudah termounting di /www/server. berikutnya kita tinggal mengatur sambanya
pergi ke NAS > Network Shares . centang Enable Mac OS jika ada perangkat apple yang ingin tersambung , dan isi sebagai berikut lalu save& apply
setelah selesai kita tinggal start sambanya melalu terminal
pergi ke System > TTYD login kan username & password . lalu masukkan perintah berikut
/etc/init.d/samba4 enable
/etc/init.d/samba4 start
setalah itu reboot STB nya dan ketika aktif kita sudah bisa mengakses hardisk yang tertancap di STB melalui jaringan LAN kita dengan mengetiikan \ip router disisni karena ipnya adalah 192.168.1.1 maka kita bisa mengaksesnya dengan \192.168.1.1 di network pada windows
jika kita ingin meletakkan STB pada jaringan lokal kita maka kita harus menggunakan mode bridge dan merubah ip address STB menjadi satu segment dengan IP address router kita. Demikian cara membuat Nas Openwrt Samba 4